JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK

“Jangan sekali-kali menyerah, jangan sekali-kali menyerah, jangan, jangan, jangan, jangan dalam hal apa pun besar maupun kecil, penting atau sepele–jangan sekali-kali menyerah.”
Winston Churchill
(Negarawan Inggris)

Sekarang setelah naskah buku anda rampung, pekerjaan berikutnya adalah menerbitkan naskah tersebut. Artikel ini hanya menyajikan sekilas mengenai proses penerbitan dan kriteria-kriteria apa saja yang biasa dipakai penerbit untuk menerima atau menolak sebuah naskah buku. Hal yang sifatnya sangat teknis tidak dibahas di sini karena anda bisa langsung memeriksanya di website masing-masing penerbit.

Ada dua cara menerbitkan buku, pertama anda mengajukan buku itu ke penerbit umumnya, atau kedua, anda menerbitkan sendiri naskah buku tersebut. Mari kita mulai pembahasan dengan pilihan pertama.

Mengajukan penerbitan buku anda ke penerbit bisa ditempuh dua cara, yaitu sepenuhnya diterbitkan sendiri oleh penerbit dalam arti seluruh biaya percetakan, distribusi, sampai promosi ditangani penerbit; atau anda melakukan kerjasama, misalnya dalam bentuk patungan biaya cetak, sementara urusan distribusi dan promosi ditangani penerbit. Untuk melakukan kedua pilihan ini, anda tinggal menelepon kantor penerbit yang anda pilih, kemudian silakan mengadakan janji pertemuan untuk membahas teknis rencana penerbitan buku anda.

Semua penerbit terus-menerus mencari naskah-naskah baru untuk diterbitkan. Namun masing-masing memiliki kriteria-kriteria berbeda menyangkut naskah buku mana yang menurut mereka layak diterbitkan. Kriteria penerbit seperti Gramedia Pustaka Utama (GPU) misalnya, berbeda dengan kriteria penerbit Mizan, atau penerbit Kharizma. Kriteria penerbit-penerbit besar umumnya juga berbeda sekali dengan penerbit-penerbit kecil atau penerbit yang baru berkiprah di industri perbukuan. Sebelum anda mengirimkan naskah, ada baiknya anda sedikit mengenali tipe buku-buku dari katalog (sudah banyak yang tersedia secara online) yang diterbitkan oleh penerbit yang anda tuju.

Ketiga penerbit yang saya sebut di atas memiliki kriteria penilaian berbeda, namun berdasarkan pengamatan saya, ada kriteria-kriteria dasar yang dikehendaki oleh ketiganya. Di antarnya adalah:

a. Dari sisi pemasaran, naskah sebaiknya memiliki kepekaan pasar, artinya segmen yang dibidik harus jelas dan buku berpotensi laku keras di pasaran.
b. Memiliki keunikan dan kelebihan dibanding buku sejenis yang sudah terbit, kualitas penulisan dan bahasanya bagus, sistematis, aktual, jelas manfaatnya bagi pembaca, disertai data-data yang lengkap (foto, ilustrasi, tabel, diagram, dll).
c. Dari sisi produksi, naskah anda mudah diproduksi dan tidak memberatkan penerbit dari sisi biaya cetak.

Selain itu, biasanya pengajuan naskah perlu dilengkapi surat pengantar, biodata lengkap penulis, serta informasi-informasi tambahan mengenai naskah buku anda (bisa ditunjukkan dalam paparan yang menerangkan keunikan, aktualitas, peluang pasar, segmentasi, dan strategi promosi yang diusulkan). Penerbit Mizan misalnya, meminta penulisnya menyertakan usulan-usulan atau ide-ide publisitas dan promosi, atau Gramedia Pustaka Utama yang kadang meminta penulisnya ikut aktif menjadi ‘pemasar’. Naskah anda juga memiliki keunggulan di mata penerbit misalnya jika sudah dipesan dalam jumlah besar atau mendapat endorsement (pengukuhan) dari lembaga terkenal, para pakar, pengamat, tokoh terkenal, atau penulis lain yang relevan.

Proyeksi laku tidaknya buku anda di pasaran nanti biasanya memang menjadi pertimbangan utama penerbit-penerbit mapan. Memang, mereka bisa berkompromi dengan naskah yang potensi pasarnya tidak terlalu menjanjikan, namun dari segi kualitas isi diakui sangat berbobot dan dibutuhkan oleh kelompok masyarakat tertentu. Namun, anggaran penerbit sangat terbatas untuk melayani buku-buku ‘idealis’ semacam ini.

Anda juga bisa menerbitkan buku bersama-sama dengan penerbit ternama. Katakanlah anda memiliki rekan-rekan seprofesi atau komunitas yang dipastikan mampu menyerap 30-40 persen dari total buku yang dicetak. Dalam kasus seperti ini, biasanya penerbit akan tertarik bekerja sama dengan anda. Kadang penerbit juga bersedia meminjamkan namanya untuk buku yang anda cetak sendiri. Sebagai imbalan, anda kemudian memberi sekian eksemplar dari jumlah yang dicetak kepada penerbit bersangkutan untuk diedarkan di pasaran. Penerbit yang memiliki jaringan pemasaran bagus tak akan keberatan dengan kerjasana seperti ini.

Hal yang perlu anda catat, penerbitan buku melalui penerbit-penerbit besar dan mapan biasanya sangat makan waktu. Tak jarang penulis buku harus menunggu setengah hingga setahun lebih, baru bukunya bisa diterbitkan. Sebab, jumlah buku yang mereka cetak memang sangat banyak. Selain itu, prioritas mereka biasanya pada buku-buku yang dipastikan bakal laku di pasaran. Sementara topik-topik alternatif, yang masih belum jelas potensi pasarnya, atau jika penulisnya relatif belum punya nama, prioritasnya ada di belakang.

Nah, celah inilah yang belakangan dimanfaatkan betul oleh penerbit-penerbit kecil yang jauh lebih agresif dan cepat dalam menerbitkan buku, termasuk dari pengarang-pengarang baru. Mereka sangat aktif mencari naskah-naskah baru dari penulis-penulis potensial yang sering lolos dari bidikan penerbit-penerbit mapan. Sepanjang kualitas buku-buku yang diterbitkan layak menurut anda, tak ada salahnya menjadikan penerbit-penerbit kecil itu sebagai alternatif. Selain sisi kualitas, yang terpenting adalah kekuatan dan kemampuan mereka dalam mendistribusikan buku anda. Silakan memilih penerbit yang mampu memasarkan dan mendistribusikan karya anda.

Kalau anda tidak mau dipusingkan oleh syarat-syarat penerbit, pilihan lain adalah menerbitkan dan memasarkan sendiri buku anda. Yang mesti anda lakukan adalah mencari percetakan buku yang bisa mencetak buku sesuai keinginan anda. Biasanya, percetakan menyediakan tenaga yang mengurusi lay outI, setting, dan grafis, sehingga anda tidak perlu pusing memikirkan kover buku. Dunia penerbitan buku sudah berkembang pesat, sehingga mencari percetakan buku di kota besar bukan hal yang sulit. Bahkan percetakan-percetakan buku sekarang banyak tersebar sampai ke kota-kota kecil.

Jika anda yakin naskah anda memiliki potensi pasar yang sangat bagus, anda memiliki saluran-saluran pemasaran tersendiri, dan anda memiliki dukungan finansial untuk mencetak sendiri maupun mempromosikan buku itu nantinya, anda tak perlu ragu untuk melakukannya. Praktisi perbukuan bisa anda kontak untuk memberikan analisis, saran, dan bantuan untuk rencana tersebut.

Menerbitkan buku dan memasarkan sendiri kini mulai biasa dilakukan oleh penulis buku yang sudah punya nama. Dewi Lestari atau Dee punya kisah sukses saat menerbitkan dan memasarkan sendiri novel Supernova. Cetakan pertama 5.000 eksemplar ludes di pasaran, dan kemudian dicetak ulang hingga mencapai angka 32.000 eksemplar. Andrias Harefa dengan bukunya berjudul Pesona Bisnis Direct Selling & MLM juga menangguk untung besar dengan mencetak dan memasarkannya sendiri ke beberapa perusahaan DS/MLM besar di Indonesia.

Sukses penerbitan sendiri juga dialami oleh novel Eiffel I’m in Love karya Rachmania Arunita atau buku-buku Aa Gym yang diterbitkan kelompok usahanya sendiri. Sementara buku ESQ dan ESQ Power yang ditulis dan diterbitkan sendiri oleh Ary Ginanjar itu laris manis di pasaran. Bahkan ESQ yang dicetak tahun 2001 itu dikabarkan telah terjual hingga 250.000 eksemplar sampai Mei 2005 lalu. Fantastis untuk ukuran buku yang ditulis pengarang lokal!

Nah, pastikan gambaran umum artikel ini bisa menuntun anda untuk menuntaskan pekerjaan mewujudkan buku impian anda. Semoga berhasil!

* Edy Zaqeus adalah penulis buku-buku best-seller, konsultan penulisan & penerbitan, editor Pembelajar.com, dan trainer di Sekolah Penulis Pembelajar (SPP). Ia juga mendirikan Bornrich Publishing dan Fivestar Publishing yang berhasil menerbitkan sejumlah buku best-seller. Nantikan workshops Edy Zaqeus tentang “Membuat Blog Menjadi Buku”, “Cara Gampang Menerbitkan Buku Sendiri”, dan “Cara Gampang Menulis Buku Best-Seller” pada November-Desember 2007 ini (Info selengkapnya, hubungi SPP di 021-7828044). Edy dapat dihubungi di: https://ezonwriting.wordpress.com atau edzaqeus@gmail.com.