JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK
“Jangan sekali-kali menyerah, jangan sekali-kali menyerah, jangan, jangan, jangan, jangan dalam hal apa pun besar maupun kecil, penting atau sepele–jangan sekali-kali menyerah.”
Winston Churchill
(Negarawan Inggris)
Sekarang setelah naskah buku anda rampung, pekerjaan berikutnya adalah menerbitkan naskah tersebut. Artikel ini hanya menyajikan sekilas mengenai proses penerbitan dan kriteria-kriteria apa saja yang biasa dipakai penerbit untuk menerima atau menolak sebuah naskah buku. Hal yang sifatnya sangat teknis tidak dibahas di sini karena anda bisa langsung memeriksanya di website masing-masing penerbit.
Ada dua cara menerbitkan buku, pertama anda mengajukan buku itu ke penerbit umumnya, atau kedua, anda menerbitkan sendiri naskah buku tersebut. Mari kita mulai pembahasan dengan pilihan pertama.
Mengajukan penerbitan buku anda ke penerbit bisa ditempuh dua cara, yaitu sepenuhnya diterbitkan sendiri oleh penerbit dalam arti seluruh biaya percetakan, distribusi, sampai promosi ditangani penerbit; atau anda melakukan kerjasama, misalnya dalam bentuk patungan biaya cetak, sementara urusan distribusi dan promosi ditangani penerbit. Untuk melakukan kedua pilihan ini, anda tinggal menelepon kantor penerbit yang anda pilih, kemudian silakan mengadakan janji pertemuan untuk membahas teknis rencana penerbitan buku anda.
Semua penerbit terus-menerus mencari naskah-naskah baru untuk diterbitkan. Namun masing-masing memiliki kriteria-kriteria berbeda menyangkut naskah buku mana yang menurut mereka layak diterbitkan. Kriteria penerbit seperti Gramedia Pustaka Utama (GPU) misalnya, berbeda dengan kriteria penerbit Mizan, atau penerbit Kharizma. Kriteria penerbit-penerbit besar umumnya juga berbeda sekali dengan penerbit-penerbit kecil atau penerbit yang baru berkiprah di industri perbukuan. Sebelum anda mengirimkan naskah, ada baiknya anda sedikit mengenali tipe buku-buku dari katalog (sudah banyak yang tersedia secara online) yang diterbitkan oleh penerbit yang anda tuju.
Ketiga penerbit yang saya sebut di atas memiliki kriteria penilaian berbeda, namun berdasarkan pengamatan saya, ada kriteria-kriteria dasar yang dikehendaki oleh ketiganya. Di antarnya adalah:
a. Dari sisi pemasaran, naskah sebaiknya memiliki kepekaan pasar, artinya segmen yang dibidik harus jelas dan buku berpotensi laku keras di pasaran.
b. Memiliki keunikan dan kelebihan dibanding buku sejenis yang sudah terbit, kualitas penulisan dan bahasanya bagus, sistematis, aktual, jelas manfaatnya bagi pembaca, disertai data-data yang lengkap (foto, ilustrasi, tabel, diagram, dll).
c. Dari sisi produksi, naskah anda mudah diproduksi dan tidak memberatkan penerbit dari sisi biaya cetak.
Selain itu, biasanya pengajuan naskah perlu dilengkapi surat pengantar, biodata lengkap penulis, serta informasi-informasi tambahan mengenai naskah buku anda (bisa ditunjukkan dalam paparan yang menerangkan keunikan, aktualitas, peluang pasar, segmentasi, dan strategi promosi yang diusulkan). Penerbit Mizan misalnya, meminta penulisnya menyertakan usulan-usulan atau ide-ide publisitas dan promosi, atau Gramedia Pustaka Utama yang kadang meminta penulisnya ikut aktif menjadi ‘pemasar’. Naskah anda juga memiliki keunggulan di mata penerbit misalnya jika sudah dipesan dalam jumlah besar atau mendapat endorsement (pengukuhan) dari lembaga terkenal, para pakar, pengamat, tokoh terkenal, atau penulis lain yang relevan.
Proyeksi laku tidaknya buku anda di pasaran nanti biasanya memang menjadi pertimbangan utama penerbit-penerbit mapan. Memang, mereka bisa berkompromi dengan naskah yang potensi pasarnya tidak terlalu menjanjikan, namun dari segi kualitas isi diakui sangat berbobot dan dibutuhkan oleh kelompok masyarakat tertentu. Namun, anggaran penerbit sangat terbatas untuk melayani buku-buku ‘idealis’ semacam ini.
Anda juga bisa menerbitkan buku bersama-sama dengan penerbit ternama. Katakanlah anda memiliki rekan-rekan seprofesi atau komunitas yang dipastikan mampu menyerap 30-40 persen dari total buku yang dicetak. Dalam kasus seperti ini, biasanya penerbit akan tertarik bekerja sama dengan anda. Kadang penerbit juga bersedia meminjamkan namanya untuk buku yang anda cetak sendiri. Sebagai imbalan, anda kemudian memberi sekian eksemplar dari jumlah yang dicetak kepada penerbit bersangkutan untuk diedarkan di pasaran. Penerbit yang memiliki jaringan pemasaran bagus tak akan keberatan dengan kerjasana seperti ini.
Hal yang perlu anda catat, penerbitan buku melalui penerbit-penerbit besar dan mapan biasanya sangat makan waktu. Tak jarang penulis buku harus menunggu setengah hingga setahun lebih, baru bukunya bisa diterbitkan. Sebab, jumlah buku yang mereka cetak memang sangat banyak. Selain itu, prioritas mereka biasanya pada buku-buku yang dipastikan bakal laku di pasaran. Sementara topik-topik alternatif, yang masih belum jelas potensi pasarnya, atau jika penulisnya relatif belum punya nama, prioritasnya ada di belakang.
Nah, celah inilah yang belakangan dimanfaatkan betul oleh penerbit-penerbit kecil yang jauh lebih agresif dan cepat dalam menerbitkan buku, termasuk dari pengarang-pengarang baru. Mereka sangat aktif mencari naskah-naskah baru dari penulis-penulis potensial yang sering lolos dari bidikan penerbit-penerbit mapan. Sepanjang kualitas buku-buku yang diterbitkan layak menurut anda, tak ada salahnya menjadikan penerbit-penerbit kecil itu sebagai alternatif. Selain sisi kualitas, yang terpenting adalah kekuatan dan kemampuan mereka dalam mendistribusikan buku anda. Silakan memilih penerbit yang mampu memasarkan dan mendistribusikan karya anda.
Kalau anda tidak mau dipusingkan oleh syarat-syarat penerbit, pilihan lain adalah menerbitkan dan memasarkan sendiri buku anda. Yang mesti anda lakukan adalah mencari percetakan buku yang bisa mencetak buku sesuai keinginan anda. Biasanya, percetakan menyediakan tenaga yang mengurusi lay outI, setting, dan grafis, sehingga anda tidak perlu pusing memikirkan kover buku. Dunia penerbitan buku sudah berkembang pesat, sehingga mencari percetakan buku di kota besar bukan hal yang sulit. Bahkan percetakan-percetakan buku sekarang banyak tersebar sampai ke kota-kota kecil.
Jika anda yakin naskah anda memiliki potensi pasar yang sangat bagus, anda memiliki saluran-saluran pemasaran tersendiri, dan anda memiliki dukungan finansial untuk mencetak sendiri maupun mempromosikan buku itu nantinya, anda tak perlu ragu untuk melakukannya. Praktisi perbukuan bisa anda kontak untuk memberikan analisis, saran, dan bantuan untuk rencana tersebut.
Menerbitkan buku dan memasarkan sendiri kini mulai biasa dilakukan oleh penulis buku yang sudah punya nama. Dewi Lestari atau Dee punya kisah sukses saat menerbitkan dan memasarkan sendiri novel Supernova. Cetakan pertama 5.000 eksemplar ludes di pasaran, dan kemudian dicetak ulang hingga mencapai angka 32.000 eksemplar. Andrias Harefa dengan bukunya berjudul Pesona Bisnis Direct Selling & MLM juga menangguk untung besar dengan mencetak dan memasarkannya sendiri ke beberapa perusahaan DS/MLM besar di Indonesia.
Sukses penerbitan sendiri juga dialami oleh novel Eiffel I’m in Love karya Rachmania Arunita atau buku-buku Aa Gym yang diterbitkan kelompok usahanya sendiri. Sementara buku ESQ dan ESQ Power yang ditulis dan diterbitkan sendiri oleh Ary Ginanjar itu laris manis di pasaran. Bahkan ESQ yang dicetak tahun 2001 itu dikabarkan telah terjual hingga 250.000 eksemplar sampai Mei 2005 lalu. Fantastis untuk ukuran buku yang ditulis pengarang lokal!
Nah, pastikan gambaran umum artikel ini bisa menuntun anda untuk menuntaskan pekerjaan mewujudkan buku impian anda. Semoga berhasil!
* Edy Zaqeus adalah penulis buku-buku best-seller, konsultan penulisan & penerbitan, editor Pembelajar.com, dan trainer di Sekolah Penulis Pembelajar (SPP). Ia juga mendirikan Bornrich Publishing dan Fivestar Publishing yang berhasil menerbitkan sejumlah buku best-seller. Nantikan workshops Edy Zaqeus tentang “Membuat Blog Menjadi Buku”, “Cara Gampang Menerbitkan Buku Sendiri”, dan “Cara Gampang Menulis Buku Best-Seller” pada November-Desember 2007 ini (Info selengkapnya, hubungi SPP di 021-7828044). Edy dapat dihubungi di: https://ezonwriting.wordpress.com atau edzaqeus@gmail.com.
donny said:
adakah aspek hukum untuk penerbit independen?
Edy Zaqeus said:
Hi Donny,
Tentu saja, krn persoalan royalti, kontrak dg penulis/distributor, itu aspek legal. pendirian perusahaan juga ada aspek legalnya.
salam
Prasetyo said:
Setau saya, jika kita membuat self publishing atau penerbitan independent dan belum berbentuk badan hukum, setau saya kita tidak akan di kenai pajak..
aishah said:
Mas, untuk self publishing apa perlu mendirikan badan hukum? Terima kasih sebelumnya.
aishah said:
Mas, saya seorang pengarang, dan berniat untuk melakukan self publishing apa perlu mendirikan badan hukum? Terima kasih sebelumnya.
Edy Zaqeus said:
Dear Aishah,
Badan hukum tdk wajib mengingat buku bisa diterbitkan perseorangan. caranya, bikin dulu nama publishingnya, misal Aishah Publishing, lalu siapkan persyaratan utk dapat isbn, stl itu baru cetak & menghubungi distributor.
Ok, sukses ya
salam
ez
Yusbuset said:
Saya mempunyai naskah yang bisa dijadikan buku “Materi Lengkap Bahasa dan Sastra Indonesia: Persiapan Menghadapi UN dan SNMPTN”. Apakah Mas punya teman atau koneksi yang bersedia menerbitkan buku saya? Terima kasih sebelumnya.
Edy Zaqeus said:
Dear Yus,
Utk buku2 sejenis, silakan lgs dikirim ke penerbit2 buku sejenis pula. Semisal, Airlangga, Grasindo, dll. Jgn khawatir, naskah jenis itu masih dibutuhkan banyak penerbit.
Salam
~ ez
amet nurslamet said:
saya ingin sekali menerbitkan novel saya, apakah ada persyaratan khusus untuk menerbitkan sebuah novel? terimakasih
Edy Zaqeus said:
langsung saja ke penerbit. yg disukai [enerbit biasanya tema menarik, penuh kejutan, dn tdk mudah ditebak endingnya. salam.ez
Rei said:
mengenai self-publishing, apa saja persyaratan utk mendapatkan isbn? apakah kita harus mengurus tetek benget birokrasi yg panjang ama bertele-tele dan soal uang pelicin kayak bikin ijin usaha?
Edy Zaqeus said:
Coba cek artikel “8 Cara Mudah Membuat Penerbitan Mandiri” di blog ini juga. Utk isbn mudah sekali prosesnya. Ada di artikel tsb jg.
Andhiani Mutiara Rizky said:
kalau anak berumur 13 tahun keatas boleh membuat novel tidak?
Edy Zaqeus said:
Tidak ada batasan umur untuk menulis. Group mizan pernah menerbitkan novel anak yg berusia 7 tahun. selamat berkarya. ez
liliy said:
saya mempunyai sebuah naskah novel yang saya rasa cukup bagus. bagaimanakah cara yang benar dan simple untuk menjadikan naskah ini menjadi sebuah novel?. saya belum mempunyai pengalaman di dunia penerbitan seperti ini. mohon arahannya. terima kasih.
Edy Zaqeus said:
Lily, silahkan langsung kontak editor penerbit buku yg memang menerbitkan buku2 novel. Sebelumnya, teliti dulu novel anda genre apa, siapkan kelengkapan naskahnya, rapikan naskahnya jg, baru cari penerbit yang pas. Gramedia, Grasindo, Gagas Media, cukup dikenal dg penerbitan2 novelnya. Sukses ya
salam
ez
Khansa Al-Faiziy said:
hi mz edy….
smoga shat slalu. . .
q mo tanya. . .
bleh ga?
q mo nerbitkan buku sederhana tentang soal” matematika. .
tolong bantu saya untuk menerbitkan buku karangan saya tsb. .
tolong kirim ke no hp sya 083850296960
Edy Zaqeus said:
Dear Khansa, jenis buku ini biasanya diminati oleh penerbit buku2 pelajaran semacam Airlangga, Grasindo, dn beberapa penerbit di Bandung yg konsisten menerbitkan buku ajar. Ok, hubungi saja mereka melalui kontak yg ada di sampul belakan buku2 sejenis. Sukses ya. salam.ez
echa said:
saya mempunyai hobby menulis sebuah novel. sekitar 3 novel telah saya tulis dan selesaikan namun belum disempurnakan secara keseluruhan. saya belum mempunyai pengalaman dan kepercayaan diri untuk mengajukan novel saya kepada sebuah penerbit. namun selama ini saya melakukan promosi kepada rekan dan kerabat saja. bagaimana solusi dan cara agar harapan saya menerbitkan novel saya dapat terwujud. thanks
Edy Zaqeus said:
Dear Echa, prinsipnya selesaikan dulu naskahnya. Setelah selesai, hubungi penerbit yg biasa menerbitkan novel lokal (sebab ada penerbit yg lbh fanatik menerbitkan novel terjemahan). Ketemu dg editornya dan diskusikan naskah Anda serta ikuti saran-saran mereka. Setelah membaca naskah anda, baru mereka bisa memutuskan bisa menerbitkan atau tidak. Sukses ya.
suweca said:
Saya hampir selesai menyusun naskah buku seputar dunia tulis-menulis, kurang-lebih 125 halaman. Dalam waktu dekat saya ingin mencari penerbit yang bersedia menerbitkannya menjadi buku. Adakah penerbit di Yogya atau lainnya yang bersedia menerbitkan buku semacam ini. Oh ya, ini adalah rencana buku perdana saya. Sebelumnya saya hanya menulis artikel di beberapa surat kabar dan majalah. Mohon Mas Edy berkenan memberikan solusi. Terima kasih.
Edy Zaqeus said:
Dear Suweca, maaf telat jawab. Sy agak jarang buka blog belakangan. Begini, buku ttg menulis sebenarnya bukan kategori buku yg sangat diburu, tetapi tetap memiliki penggemar tersendiri. Ini jenis buku yg masih kalah dg buku2 tes IQ 🙂 Btw, coba beri sentuhan keunggulan dibanding buku sejenis yg sdh byk beredar. Jika punya itu, presentasikan ke penerbit lgs spy mrk tertarik. Soal penerbit mana, sy tdk bs memberi nama pastinya, krn ini jg terkait skali dg selera penerbitnya. Yg pasti klo anda memiliki koleksi buku ttg kepenulisan, coba saja ke penerbit2 yg menerbitkan buku sejenis. Ok, sukses ya. ez
yudhieguszara said:
mas bagaimana teknik penghitungan biaya cetak buku self publishing, jika saya akan membuat buku puisi 25 halaman, ukuran buku 20x14cm kira-kira berapa ya biayanya? pertanyaan ke 2 mas punya alamat atau email penerbit idependen gak? terimakasih jika berkenan menjawab pertanyaan saya.
Edy Zaqeus said:
Bisa ditanyakan lgs ke percetakan semacam penebar swadaya, mardiyuana, dll. mereka akan senang melayani. intinya berikan informasi jenis kaver (kertas), jumlah halaman, jenis kertas isi, model penjilidan, ukuran buku, dan oplah/eksemplar. mereka yg akan menghitung, sy tdk ada referensi harga. tks
Efri Yaldi said:
Halo pak edy saya lagi menyusun sebuah buku, apa Bp bisa bantu menerbitkannya ( buku motivasi ), syaratnya minimal berapa halaman ?
Edy Zaqeus said:
Kenapa tidak diarahkan ke Elexmedia, BIP, atau Gramedia saja pak? Oh ya, tdk ada ketentuan harus berapa halaman. Yg penting tidak terlalu tebal atau tipis. Anda bisa contoh buku2 yg sdh diterbitkan oleh penerbit2 di atas. Tks
andin said:
mas edy yang baik,
saya sedang dalam proses pembuatan buku untuk anak-anak. saya deg2an karena ini proyek mandiri pertama saya. saya sudah memiliki list penerbit dan pencetak. ilmu yang saya punya adalah dari pengalaman membantu sebuah institusi pendidikan menghubungi beberapa pencetak (tidak termasuk menerbitkan karena institusi ini menerbitkan dengan nama institusi itu sendiri). dari pengalaman ini saya tau bujet yang mereka siapkan untuk 800 exemplar sekitar 24jt, hal besar yang (tapi) bisa/mampu dihadapi institusi. tapi kemungkinan besar, jika ini adalah hal yang sama yang akan saya hadapi, that would be as pain as suicide. saya perlu masukan dari mas edy mengenai:
1. cara penghitungan cetak per satu buku saya, dikali dengan *titik-titik* dibagi dengan *titik-titik* sehingga saya bisa mendapat keuntungan penjualan dan tidak hanya sekedar balik modal.
2. apa saya perlu mempersiapkan surat kontrak untuk penerbit dan pencetak yang saya pilih? atau biasanya pihak pencetaklah yang buatkan kontrak? kl saya yang harus buat, boleh sarankan saya butir penting dalam kontrak itu?
3. kalau saya harus menjajakan sendiri buku saya ke toko-toko buku, hal apa yang pertama harus saya perhatikan?
trims dan makasih banget sarannya.. -kl bisa jawaban anda diimel ke saya, saya akan lebih gembira.. 🙂
best wishes,
andin
Edy Zaqeus said:
Dear Andin, ini jawaban singkatnya ya, dengan catatan yg anda maksud anda akan mencetak & menerbitkan buku sendiri (self publishing). sbb jika anda hanya menyerahkan naskah ke penerbit, anda tdk dikenai beban biaya apapun.
1. penentuan harga buku umumnya begini, ongkos produksi total dibagi jumlah cetak, ketemu ongkos produksi satuan. lalu biasanya ongkos produksi dikalikan 5, ketemu harga jualnya. oh ya, utk biaya cetak, anda bisa tanyakan ke beberapa percetakan utk perbandingan harga. umumnya cetak yg ekonomis sebanyak 2000-3000 eksemplar. jika di bawah itu (misal 1000) biaya persatuan lbh mahal, shg harga buku jg pasti lbh mahal.
2. utk ke percetakan biasanya tdk memakai kontrak. kalau menyerahkan naskah ke penerbit & bukunya diterbitkan, nanti ada kontrak penerbitan, biasanya sdh baku & agak sulit negosiasi utk klausul2 yg sdh standar.
3. menjajakan buku sendiri ke toko2 buku butuh tenaga dan waktu. jadi ya harus mendatangi masing2 toko buku. cara lain dg menggunakan jasa distributor buku dg diskon rata2 50-55% dr harga jual buku.
Ok, sukses ya. salam
ez
debi ayu lestari said:
as. kak kalau mengirim novel ke penerbit harus diketik atau tulisan tangan kan?
makasih sebelumnya,
Edy Zaqeus said:
Sebaiknya diketik, karena akan memudahkan anda menyimpan filenya, juga memudahkan penerbit mengolahny amenjadi materi cetak. Ok, sukses ya.
afandi subrata said:
belakangan ini saya telah menerbitkan cerpen2 lucu di media elektronik
tetapi hal yang selama ini yang tak pernah saya dapat yaitu menerbit kan karya saya di sebuah media cetak
saya berada jauh dari media cetak
pertanyaan nya bagai mana saya menampilkan cerita,ide,karya dan imajinasi saya kepada masyarakat luas
dalam kutipan bagai mana caranya saya menujukkan tulisan saya kepada masyarakat luas seperti menerbitkan sebuah buku????
Edy Zaqeus said:
Dear Affandi, bawa portofolio karya anda, temui penerbit buku atau editor media massa, dan jelaskan semua kelebihan dan manfaat dari karya anda. Jangan dikirim by post atau email, krn tdk punya kesempatan yg leluasa untuk mempromosikan karya anda. Ok, sukses ya.
desyamellia said:
mas, apa saya bisa minta petunjuk bagaimana caranya mengajukan novel karangan saya untuk diajukan pada penerbit?
dan bisakah saya meminta alamat penerbit Gramedia?
thx sbelumnya.
Edy Zaqeus said:
Desy, alamat gramedia tinggal disearch di google pasti dapat. mereka jg punya web sendiri. GPU menerbitkan novel dewasa, jd kans masuk di sana terbuka. Silahkan hubungi editornya.. Ok, sukses ya
taufik hidayat said:
Deat Mas Edy,saya punya naskah yang siap diterbitkan tentang motivasi yang diambil dari kisah nyata pengalaman saya,kalau mau diterbitkan percetakan apa yang paling sering menerbitkan buku tentang motivasi.terimakasih
Edy Zaqeus said:
Buku motivasi bisa masuk ke GPU, Elexmedia, BIP, Kaifa, Kanisius, dll. Banyak penerbit mau menerbitkan jenis buku ini. Sukses sll
annisa said:
hallo , saya punya novel bergenre fiksi saya mau menerbitkannya, tapi setahu saya gramedia pustaka utama punya mesin pelebur buku yah, jd artinya kita gratis mau nerbitin buku kalo ga laku tinggal dilebur, bener ga sih ? katanya gramedia pny mesin pelebur itu satu2nya penerbit yg pnya drpda penerbit lain ? terus kalo nerbitin buku berapa lama sih prosesnya sampe buku itu ada di toko bukunya ?emangnya ga ada editornya yg koreksi tulisan kita ya? ltg dibantu, thanks 😀
Edy Zaqeus said:
Anisa, soal penerbit pya mesin pelebur buku sy tdk tahu & mgk jg tdk tll relevan utk dibahas 🙂 lama tidaknya penerbitan buku tergantung pd kesiapan/kelengkapan naskah & jg prioritas penerbit. rata2 2-4 bln di penertbit besar. penerbit ada editor utk koreksi minimal. skr lbh byk penerbit menghendaki naskah yg masuk sdh teredit dg baik. tks
nug100 said:
Mas Edy, ada info nggak percetakan mana yang paling bagus untuk cetak kamus (600 halaman). Lokasi saya di Jakarta, sedang cari di daerah Jakarta atau Margonda Depok. Thanks mas.
Edy Zaqeus said:
Dear Nug, wah sorry telat balas baru sempet buka. Coba tanya ke rekan editor di Gramedia Pustaka Utama yg biasa produksi kamus. Atau kl mau langsung coba call Mardi Yuana atau Penebar Swadaya. Sukses ya.
kintan umari said:
Kalau sya ingin menerbitksn hasil karya saya di gramedia pustaka utama , apakah tdk sulit ? Berhubung saya bru berusia 14 thn .
Edy Zaqeus said:
Dear Kintan, penerbit pertimbangannya pd isi buku, proyeksi laku tidaknya, dn juga kesiapan naskah tsb utk diterbitkan. Umur mjd pertimbangan disesuaikan dg tema yg dipilih. Jd tdk usah takut utk mencoba berhubungan dg penerbit. DI Gramedia bisa kontak dg Pak Wandi S. Brata atau Bu Siti Gretiani. salam
Dwia Danti Revulaningdyah said:
Selamat pagi pak, saya mau bertanya, apakah saya harus menghubungi penerbit dulu via telpon atau langsung saja mengirimkan naskah saya ke penerbit tersebut? karena saya berlokasi di yogyakarta dan saya rasa tidak banyak penerbit di sini. dan apakan yg dikirin soft ata hard copy?
yang kedua, apakah dalam pengiriman naskah tersebut sudah harus dilengkapi dengan desain sampul dan berbagai ilustrasi? karena saya bermaksud untuk meminta bantuan seorang teman saya yg desainer grafis namun setelah dapat lampu hijau dari penerbit. terima kasih banyak
Edy Zaqeus said:
Dear Dwia, di Yogyakarta justru ada ratusan penerbit, mulai dr yg besar2 spt Kanisius, Andi, Pustaka Pelajar, dll sampai yg kecil2. Kirim lgs via pos boleh, via email juga bisa, setelah itu kontak penerbitnya. Dikirim naskah saja tidak masalah, lengkap dg kaver & lay out jg boleh, toh nanti yg memutuskan penerbit. Sukses ya
Jual Jaket Kulit said:
Mas, saya penulis dan pengarang juga. Pengen banget self publishing, apa perlu saya bikin badan hukum?
Terima Kasih
Edy Zaqeus said:
Ada yg memperbanyak produk & menguatkan bisnisnya dl baru dibadanhukumi. Ada yg sebaliknya. Kalau setahun cuman menerbitkan 2-3 buku, mending dikuatkan dl bisnisnya.
Mona said:
Mas, saya ada banyak kumpulan puisi yg saya tulis sejak 20thn lalu dan sampe detik ini saya masih menulis, sejak dulu banyak teman yg menganjurkan untuk mengumpulkannya dan menerbitkannya menjadi sebuah buku ( apa nama jenis buku kumpulan puisi?), sepertinya sih semua tulisan saya sarat dengan romantisme. recently saya suka upload beberapa puisi saya di FB, lengkap dengan ilustrasi ( maaf iluistrasinya sebagian bajakan) and saya share dengan teman2, yg like bukan hanya teman2 tp temanya teman2 jg like, malah dari puisi yg cuman saya share bebrapa biji itu, saya dapat banyak teman baru, saya sayang sama karya2 saya, tapi saya ingin menerbitkannya, 75% puisi saya tentang cinta. menurut anda penerbit mana yg cocok dengan jenis tulisan2 saya, setahu saya klo sastrawan terkenal, baru kumpulan pusinya di terbitkan sebagai buku 😦 so what do you think?
Edy Zaqeus said:
Dear Mona, memperkenalkan karya kita lewat FB memang mrp salah satu cara utk mengukur seberapa jauh minat orang utk baca. Btw, ontologi atau buku kumpulan puisi bukan merupakan jenis buku yg laris. Atau bahkan tidak jarang penerbit yang enggan menerbitkannya. Makanya, banyak penulis puisi terpaksa menerbitkan sendiri bukunya, atau mendapatkan sponsor utk mendukung proses penerbitan bukunya. Tapi tdk ada salahnya dicoba. Syaratnya, lengkapi dl naskah bukunya, ilustrasinya, kata pengantar, endorsement, dll sehingga naskah tersebut benar2 siap terbit. Dan mencari kenalan teman2 di penerbit jg lebih bagus utk memuluskan pendekatannya. Ok, sukses ya. salam.ez
Rizki Marahalim said:
salam kenal mas, saya mw nanya. ada nomer HPnya karyawan salah satu penerbit gak ama mas? aku minta ya. trus, apakah benar sebelum mengirim novel terlebih dahulu kita kirim sinopsisnya dulu?
Edy Zaqeus said:
Dear Rizki, mohon maaf nomor handphone tidak untuk dibuka di forum seperti ini. Silahkan search di Google, nanti akan ketemu daftar kontak & alamat penerbit. Sejumlah penerbit mau membaca sinopsis dulu, tapi kebanyakan lebih suka langsung membaca naskah utuh lengkap dengan sinopsisnya. Tks
hanyi said:
permisi mas edy, saya ingin sekali menerbitkan buku tentang step – step membuat suatu prakarya atau step – step menjadi pengusaha cilik. Tapi katagori yang dikasih penerbit, umum, anak – anak, remaja. Saya mesti masukan ke katagori apa ya? makasih. 🙂
Edy Zaqeus said:
Dear Hanyi, sesungguhnya pengkategorian menjadi domain penerbit. Kita tinggal memasukkan naskah saja ke penerbit yang tepat & nanti mereka yang akan menggolongkannya ke dalam kategori apa. Jika saya baca tema Anda tsb, kemungkinan akan dimasukkan ke kategori umum bidang wirausaha. Sebab meskipun objek bahasannya pengusaha cilik, namun segmen pembaca sesungguhnya adalah orang tua yang diasumsikan mau mendidik anaknya menjadi pengusaha. Sukses sll.
nursalim said:
permisi mas edy. penerbit mana ya tertarik jurnalistik televisi tulisan gaya bahasa populer? Buku sudah jadi, tinggal kirim saja. terimakasih
Edy Zaqeus said:
Dear Pak Nursalim, maaf baru direspon. Silahkan saja kirim ke Gramedia Pustaka Utama, Elex Media, atau Grasindo. Mereka satu grup. Pastikan naskahnya sudah lengkap dan rapi. Ok, sukses ya.
Putra Alam said:
Terimakasih atas informasi yang sangat berharga ini. Salam
Daden Arga Bisma said:
KARYA DADEN ARGABISMA
ANUGRAH DALAM HIDUPKU
Ibu engkau telah memberikan seluruh jiwa dan ragamu
Untukku
ibu batinku selalu mengatakan menjadi buah hatimu
Adalah anugrah yang paling semurna yang telah Sang
Maha pencipta berikan padaku
Ibu entah apa yang akanku alami bila kau tak merawat
Zohir ini dengan kasihmu yang suci
Aku hanyalah zat terhina dimuka bumi ini tanpa basuhan
Dan cahaya lengan dan kalbumu yang suci
ibu kasih sayangmu yang mengalir tiada hentinya kepadaku
Yang menyatakan bahwa engkau adalah anugerah
Yang sempuna dan tercipta untukku
ibu kalbuku selalu ingin menciptakan
kebahagian didalam hidupmu dan
Selalu membuat kedamaian
didalam jiwamu
ibu hanya satu kata yang mampuku
Ucapkan ibu aku sayang padamu.